Tuhan, Engkau tempat aku berteduh, rasa nyaman dan tenang aku alami,
ketika aku ada dalam naungan tangan-Mu, ketakutan dan kekuatiran yang
silih berganti, terus hanyut jauh digantikan dengan aliran yang
menguatkan hatiku. Langkah kaki yang gemetar, karena tidak mantap dalam
melangkah, sekarang Engkau tegapkan dengan kekuatan-Mu.
Sekarang mataku hanya tertuju kepada-Mu, Tuhan Yesusku. Pujian seorang
yang merasakan bagaimana Tuhan benar-benar menolong hidupnya tanpa ragu,
karena tangan Tuhan sungguh memegang seluruh perjalanan hidupnya. Tuhan
bukan saja dalam pikirannya, dan bukan saja dalam angan-angan konsep,
tetapi Tuhan yang hidup itu nyata dalam setiap pergumulan dan beban
hidup; nyata dalam setiap kebingungan dan kekuatiran yang dialami. Tuhan
bisa menjadi sahabat yang akrab di mana kita bisa curhat, dan Tuhan
memberikan kelegaan hati dan pikiran kita.
Donald anak yang imut-imut, masih berumur 4 tahun. Dia sangat peka sekali dengan suara-suara yang keras. Juga suara halilintar, petir pada saat hujan lebat. Jika suatu hari langit dipenuhi dengan awan yang gelap, maka dia sudah merasa takut, karena akan hujan dan petir pasti menyambar-nyambar. Maka Donald selalu menangis ketakutan. Apa yang dialami Donald itu menjadi perhatian khusus bagi orangtuanya. Maka pada saat cuaca buruk, Donald sudah kelihatan gelisah, maka sang ayah atau ibu, langsung mendekap Donald di dadanya. Dipeluk anaknya yang dikasihinya. Dengan pelukan itu maka tangan dan kaki Donald juga memegang erat gendongan ayah dan ibunya. Ketika hujan turun, dan petir menyambar-nyambar, maka Donald benar-benar merasakan ketenangan, bahkan kehangatan kasih dari sang ayah dan ibunya. Rasa aman, damai, pelukan kasih itu benar-benar dirasakan, bukan hanya diketahui, juga bukan hanya dikatakan, tetapi benar-benar dirasakan. Ketika Donald semakin dewasa, menjadi anak besar dan siap memasuki dunia remajanya, maka dia menjadi anak yang benar-benar merasa bangga dengan orangtuanya. Bangga bukan untuk dibanggakan, tetapi bangga yang keluar dari hatinya, bangga yang penuh rasa hormat dan kasih. Segala ketakutan dan kekuatiran sudah tidak melekat lagi dalam dirinya. Itulah yang membuat Donald bangga kepada orangtuanya.
Pemazmur mempunyai pengalaman yang sama dengan Tuhan. Dia mengatakan: “Aku mau bersukacita dan bersukaria karena Engkau, bermazmur bagi nama-Mu, ya Mahatinggi,” Maz.9:3. Daud, sungguh-sungguh merasakan sukacita dan bersukaria, yang artinya Daud menjalani hidupnya dengan senang, nyaman, ada damai sejahtera. Semua itu terjadi “Karena Engkau”. Jadi penyertaan Tuhan dirasakan secara konkrit. Sudahkan penyertaan Tuhan kita rasakan? Amin. (NC).
Renungan Harian
Donald anak yang imut-imut, masih berumur 4 tahun. Dia sangat peka sekali dengan suara-suara yang keras. Juga suara halilintar, petir pada saat hujan lebat. Jika suatu hari langit dipenuhi dengan awan yang gelap, maka dia sudah merasa takut, karena akan hujan dan petir pasti menyambar-nyambar. Maka Donald selalu menangis ketakutan. Apa yang dialami Donald itu menjadi perhatian khusus bagi orangtuanya. Maka pada saat cuaca buruk, Donald sudah kelihatan gelisah, maka sang ayah atau ibu, langsung mendekap Donald di dadanya. Dipeluk anaknya yang dikasihinya. Dengan pelukan itu maka tangan dan kaki Donald juga memegang erat gendongan ayah dan ibunya. Ketika hujan turun, dan petir menyambar-nyambar, maka Donald benar-benar merasakan ketenangan, bahkan kehangatan kasih dari sang ayah dan ibunya. Rasa aman, damai, pelukan kasih itu benar-benar dirasakan, bukan hanya diketahui, juga bukan hanya dikatakan, tetapi benar-benar dirasakan. Ketika Donald semakin dewasa, menjadi anak besar dan siap memasuki dunia remajanya, maka dia menjadi anak yang benar-benar merasa bangga dengan orangtuanya. Bangga bukan untuk dibanggakan, tetapi bangga yang keluar dari hatinya, bangga yang penuh rasa hormat dan kasih. Segala ketakutan dan kekuatiran sudah tidak melekat lagi dalam dirinya. Itulah yang membuat Donald bangga kepada orangtuanya.
Pemazmur mempunyai pengalaman yang sama dengan Tuhan. Dia mengatakan: “Aku mau bersukacita dan bersukaria karena Engkau, bermazmur bagi nama-Mu, ya Mahatinggi,” Maz.9:3. Daud, sungguh-sungguh merasakan sukacita dan bersukaria, yang artinya Daud menjalani hidupnya dengan senang, nyaman, ada damai sejahtera. Semua itu terjadi “Karena Engkau”. Jadi penyertaan Tuhan dirasakan secara konkrit. Sudahkan penyertaan Tuhan kita rasakan? Amin. (NC).
Renungan Harian
Source : http://www.glorianet.org/index.php/nathan/71-nathan-sembah-hidup/1948-aku-bersukacita
إرسال تعليق